Mengenal Cagar Budaya: Berimajinasi Membangun Candi Bersama Siswa – siswi SD Negeri Kaligatuk
08 Agustus 2018 01:49:26 WIB
Oleh : Tim KKN – PPM UGM 2018, Sub – unit 4, Dusun Kaligatuk
Dalam UU No.11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Keberadaan tinggalan arkeologis baik yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya maupun warisan budaya memerlukan perhatian dari berbagai pihak. Pengenalan terhadap keberadaan situs – situs tersebut kepada masyarakat dengan berbagai cara dan metode yang menarik menjadi salah satu bagian dari sikap melestarikan keberadaan tinggalan arkeologis tersebut. Kegiatan – kegiatan yang mengandung muatan pengenalan terhadap situs – situs tinggalan arkeologis diperlukan pengemasan yang menarik dalam penyampaian kepada masyarakat umum terutama anak – anak. Kegiatan yang memuat tema sejarah dan kebudayaan dewasa ini semakin memerlukan media yang lebih tepat yang hingga kini dirasa masih monoton.
Dunia anak – anak terutama mereka yang sedang dalam masa pendidikan sekolah dasar memerlukan pengajaran yang kreatif, interaktif dan aktif. Disisi lain muatan informasi terkait kebudayaan dan sejarah masih dianggap membosankan dan monoton, dan menjadi persoalan yang hingga saat ini belum dapat disajikan dengan menarik. Persoalan yang memerlukan sinergi oleh semua pemangku kepentingan baik dari instansi, akademis serta masyarakat umum secara khusus. Pembelajaran dan penyampaian wawasan terkait sejarah, kebudayaan dan tinggalan arkeologis masih belum mampu menarik perhatian anak – anak dalam dunia pendidikan. Keberadaan beberapa museum yang memiliki jenis koleksi terkait kepurbakalaan dan sebagainya terlihat sepi pengunjung menjadi salah satu bukti diperlukan media yang menarik dalam menyampaikan wawasan tersebut kepada masyarakat umum terutama generasi muda. Pengemasan penyampaian melalui permainan menjadi media yang dirasa lebih tepat kepada anak – anak namun memuat wawasan dan pengetahuan yang akan disampaikan. Benda cagar budaya mempunyai arti penting bagi kebudayaan bangsa, khususnya untuk memupuk rasa kebanggaan nasional serta memperkokoh kesadaran jatidiri bangsa serta merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan sehingga perlunya perlindungan dan pelestarian demi jatidiri bangsa dan kepentingan nasional ( Widiyanta, 2010: 2)
Pengenalan wawasan sejarah dan kebudayaan melalui media puzzle dan mini games kepada siswa – siswi kelas 4 dan 5 SD Negeri Kaligatuk menjadi salah satu program kegiatan Tim KKN – PPM UGM 2018 yang ditujukan kepada anak – anak yang masih duduk dalam
bangku sekolah dasar. Pemilihan media pembelajaran dengan bentuk puzzle diharapkan mampu menarik minat belajar yang lebih beragam dan tidak monoton sehingga dapat diterima dengan mudah dan menyenangkan. Gambar yang digunakan dalam permainan puzzle untuk siswa – siswi SD Negeri Kaligatuk memuat informasi terkait sejarah, secara khusus tinggalan arkeologis yang cukup dikenal oleh masyarakat umum terutama anak – anak yaitu relief Karmawibangga yang terdapat di Candi Borobudur, Magelang. Pemilihan gambar yang memuat relief Karmawibangga yang berada di bagian kaki Candi Borobudur mempertimbangkan makna dan maksud pengajaran yang tertuang didalamnya. Relief karmawibangga memiliki rangkaian suatu naskah yang berasal dari Naskah Mahakarmawibangga. Relief karmawibangga merupakan relief pada kaki candi (tingkat 1) yang mengungkapkan perbuatan manusia tentang kebajikan maupun kejahatan serta segala akibat dari perbuatan tersebut ( Balai Konservasi Borobudur, 2014: 7), tetapi perilaku terpuji juga tidak lepas dari penggambaran pada relief ini, seperti wejangan sampai derma dan pemujaan hingga beribadah ( Siswoyo, 1992:47).
Relief karmawibangga terdapat 160 panil, Karma adalah perbuatan, Wibangga berarti gelombang atau alur (Ashari, 2010:14), suatu ajaran yang mengajarkan bahwa segala perbuatan pasrti ada akibatnya (Santiko, 1876:88). Naskah Mahakarmawibangga yang memuat ajaran agama Budha bukan meruoakan cerita yang bersambung dengan runut, tiap paragraf naskah berisi mengenai aturan hidup menurut agama yang melatarbelakangi naskah tersebut ( Rohyani, 2004:128). Panil O 71 dalam relief karmawibangga menceritakan perbuatan belas kasih pemberian derma dan hadiah yang ditjukan kepada bawahan dan fakir miskin. Relief ini digunakan sebagai gambar puzzle melihat cerita yang termuat didalamnya memiliki pembelajaran dan muatan budi pekerti yang baik. penggunaan puzzle sebagai media pembelajaran sejarah selain mengasah daya pikir, melatih kesabaran juga dapat disebut permainan edukasi karena tidak hanya untuk bermain tetapi juga mengasah otak dan melatih antara kecepatan pikiran dan tangan ( Maviro, 2017: 33).
Relief Karmawibangga Candi Burobudur
Panil O 71, adegan pemberian derma dan hadiah kepada bawahan dan fakir miskin
Manfaat media puzzle dalam pembelajaran, yaitu meningkatkan keterampilan kognitif, meningkatkan keterampilan motorik halus, melatih kemampuan nalar dan daya ingat, melatih kesabaran, menambah pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan kognitif berhubungan dengan kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah. Melalui puzzle, siswa-siswa akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar menjadi utuh. Bermain puzzle juga dapat meningkatkan keterampilan motorik halus. Siswa dapat melatih koordinasi tangan dan mata untuk mencocokkan kepingan-kepingan puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar. Puzzle juga melatih kemampuan nalar dan daya ingat dan konsentrasi puzzle yang berbentuk manusia akan melatih nalar siswa-siswa. Saat bermain puzzle, siswa akan melatih sel-sel otaknya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan berkonsentrasi untuk menyelesaikan potongan-potongan kepingan gambar tersebut ( Widyanarti, 2013).
Kegiatan pengenalan cagar budaya yang dilaksanakan di SD Negeri Kaligatuk diawali dengan mini games guna semakin meningkatkan dan mempererat antar siswa sebagai kegiatan pengantar sebelum materi pengenalan cagar budaya. Kegiatan yang dilaksanakan di SD Negeri Kalihatuk juga diisi dengan pembelajaran menggambar menggunakan aplikasi komputer Tux Paint. Siswa – siswi tampak antusias dengan kegiatan yang mengasah konsentrasi, kekompakan dan pembelajaran menggambar menggunakan media komputer. (Penulis : Yustina D.S., Editor : Muammar K.
Referensi
Ashari, Chaidir. 2010. Inskripsi – inskripsi pada Relief Karmawibangga di Candi Bodobudur: Kajian Epigrafi. Skripsi. Program Studi Arkeologi. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia.
Balai Konservasi Borobudur. 2014. Kompleks Candi Borobudur. Borobudur Temple Compounds. Magelang: Balai Kosnervasi Borobudur.
Maviro, Anirisa Latut Torikil.. 2017. Penggunaan Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Lambaro Aceh besar. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.
Rohyani, Siti. 2004. Skenario Penggambaran Relief Karmawibangga di Candi Borobudur. Tesis. Program Studi Arkeologi. Pasca Sarjana Universitas Indonesia.
Santiko, Hariani. 1992. Karmawibangga, Rahasia dari Jawa Kuno. Rahasia di Kaki Borobudur. Jakarta: Katalis. 13 – 38
Siswoyo, Adi. Isi Dari Tiga Lapis Dunia. Rahasia Di Kaki Borobudur. Jakarta: Katalis. 39 – 50.
Widiyanta, Danar. 2010. Pemberdayaan Guru – Guru IPS/ Sejarah di Bantul dalam Upaya Peningkatan kesadaran Masyarakat terhadap Pelestarian Benda – benda Peninggalan Sejarah. Yogyakarta.
Widyanarti, Sri. 2013. Penggunaan Media Puzzle Dalam Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas Va SDN Rangkah I Tambaksari Surabaya. Jurnal Mahasiswa Unesa. 1 (1).
artikel dimuat dalam https://www.dusunkaligathuk.com/2018/08/mengenal-cagar-budaya-berimajiansi.html
Komentar atas Mengenal Cagar Budaya: Berimajinasi Membangun Candi Bersama Siswa – siswi SD Negeri Kaligatuk
Formulir Penulisan Komentar
RPJMDes Desa Srimulyo
Srimulyo Desa Terbaik Partisipasi PTSL di Yogyakarta
Siaran RRI Narasumber Teknologi Informasi Desa
Download Aplikasi Pelayanan
Kunjungi Kami di Sini
Video Mars Desa Srimulyo
Kalender
Video Profil Desa
Tautan
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- PENGUMUMAN KUA KECAMATAN PIYUNGAN
- Pesan Broadcast Puskesmas Piyungan
- Pj. Lurah & Kasi Pemerintahan : Fenomena “Mudik” di Tengah Deraan Virus Corona
- Menyusul Penyemprorotan Disinfektan Mandiri, Warga Ngelosari Bahu Membahu
- FPRB Srimulyo Dampingi Pengiriman Logistik APBN 4 Tenda Gulung
- FPRB Memantau Ada Pergerakan Tanah di Jolosutro Ketika Hujan Lebat
- Carik Srimulyo Nurjayanto, ST. : 6 Kebijakan Kilat Pemdes Hadapi Corona
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License
