Sosialisasi Pembangunan Pesantren Wirausaha & Pendirian Mushola Sekitar Puncak Bucu oleh YB2KI

14 Juli 2017 12:13:22 WIB

Piyungan, (Srimulyo Post),- Yayasan Bhinneka Bhakti Karya Insani (YB2KI) saat melakukan sosialisasi sekaligus syawalan di PKBM Bina Karya Ngelosari (7/07/2017) menyampaikan program pembangunan pesantren wirausaha dan pendirian musholla dikawasan sekitar Puncak Bucu. Program tersebut dicanangkan ketika YB2KI melihat perkembangan yang cukup pesat di wilayah Desa Srimulyo dengan dimulainya pembangunan kawasan Industri dan Pariwisata terpadu. Selain itu, YB2KI memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Pemerintah Desa Srimulyo yang mana menerapkan penataan kawasan industri yang terpusat dipuncak atau seputaran Puncak Bucu,  dan akan didirikan pesantren di wilayah selatan Desa Srimulyo.Maka dari itu, Pemerintah Desa Srimulyo bersama YB2KI menggagas program pembangunan pesantren yang berbasis wirausaha (enterpreneur).

Sebelum lebih jauh memaparkan program pembangunan tentang pesantren wirausaha, YB2KI menjelaskan tentang pengertian dari pesantren itu sendiri. Pesantren adalah suatu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal.Konsep pembangunan pondok pesantren yang diusung ini sesuai dengan hadits nabi “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat” dan Al Qur’an surat Ar Ra’du ayat 11 yang berbunyi “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah pada suatu kaum  sehingga mereka mengubah yang ada pada diri mereka sendiri”. Sedangkan konsep enterpreneurship disini dijelaskan dalam empat poin. Poin yang pertama adalah mengenai istilah enterpreneur. Istilah entrepreneur sudah dikenal orang dalam sejarah ilmu ekonomi sebagai ilmu pengetahuan sudah sejak lama. Entrepreneur berarti orang yang memulai suatu usaha bisnis baru. Poin Kedua ialah seorang entrepreneur berupaya memperbaiki sebuah unit keorganisasian melalui serangkaian perubahan-perubahan produktif. Selanjutnya adalah poin ketiga, yaitu seorang entrepreneur berupaya untuk mereformasi atau merevolusionisasi pola produksi dengan jalan mengeksploitasi (menerapkan) sebuah penemuan baru, sebuah kemungkinan teknikal yang belum pernah dicoba guna menghasilkan sebuah komoditi baru.Poin Keempat adalah enterpreneur atau wirausaha yaitu suatu kegiatan dengan mengacu pada bidang ekonomi yang bersifat aplikatif. Berdasarkan dari konsep pondok pesantren dan konsep enterpreneur inilah munculah gagasan pembangunan pondok pesantren yang digabungkan dengan basis kewirausahaan.

Lebih jauh YB2KI juga menjelaskan bahwa pondok pesantren merupakan lembaga Islam tradisional, yang kelahirannya bukan saja terbatas pada bidang -bidang pendidikan, melainkan sebagai lembaga sosial keagamaan. Pondok Pesantren juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan lembaga pendidikan formal lainnya, karena merupakan satu – satunya lembaga pendidikan di Indonesia yang memahami manusia dalam urusan agama.

Pembangunan pondok pesantren yang berbasis kewirausahaan ini, juga memiliki tujuan selayaknya lembaga pendidikan lainnya. Tujuan dibangunnya pondok pesantren berbasis wirausaha tersebut secara umum adalah satu, membimbing anak didik (santri) untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi mubaligh Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya.Tujuan yang kedua, sebagai wadah/media masyarakat modern dikawasan industri untuk memupuk dan mengembangkan keilmuan serta wawasan keagamaan. Berikutnya yakni tujuan ketiga adalah mempersiapkan para santri untuk menjadi orang alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kyai yang bersangkutan serta mengamalkannya dalam masyarakat.Tujuan yang terakhir ialah membekali diri pada warga masyarakat guna memperkokoh mental spiritual keagamaan dalam menghadapi derasnya transformasi budaya.

Disamping memiliki tujuan umum yang jelas, pembangunan pondok pesantren berbasis wirausaha ini juga memiliki model kurikulum serta model pengajaran yang jelas. Kurikulum yang akan diterapkan pada pondok pesantren ini adalah kurikulum pengajian non sekolah, dimana santri belajar pada beberapa orang kiai/guru dalam sehari semalamnya. Kurikulum ini walaupun memiliki jenjangnya sendiri, bersifat sangat fleksibel, dalam arti pembuatan kurikulum itu sendiri bersifat individual oleh masing-masing santri. Sistem pendidikan ini yang dinamai sistem lingkaran (pengajian halaqah) memberikan kebebasan sepenuhnya kepada santri untuk membuat kurikulumnya sendiri, dengan jalan menentukan sendiri pengajian mana yang akan diikutinya. Sedangkan model pengajaran yang akan diterapkan adalah model pendidikan formal,model pendidikan non formal, dan model pembelajaran klsikal serta outing class(kelas lapangan). Model Pembelajaran formal ini mencakup materi Al Qur’an, Al Hadits, Bahasa Arab, Fiqih, Tauhid dan Tarikh.Sedangkan model pembelajaran non formal mencakup materi pelatihan soft skill dan aplikatif dimana siswa akan belajar tentang bidang ilmu pertanian, peternakan, olah raga, dan managerial kemasyarakatan yang akan dibimbing oleh tenaga pengajar yang merupakan praktisi pada bidangnya masing-masing (Sumber Foto dan Kontributor lapangan :  Sri Wardhani, Nurjayanto, Mita Ayu Kusuma)

Komentar atas Sosialisasi Pembangunan Pesantren Wirausaha & Pendirian Mushola Sekitar Puncak Bucu oleh YB2KI

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License