Sebuah Proses Spiritual R.A. Kartini Menjadi Pelopor Pejuang Emansipasi Wanita
05 Mei 2017 11:20:31 WIB
Piyungan, (Srimulyo Post),- Bulan April di tahun 2017 ini, belum lama telah kita lalui bersama. Banyak rangkaian acara dari tingkat dusun sampai sekolah sekolah yang dilakukan. Rangkaian acara ini ada Upacara bendera pada tanggal 21 April, pemakaian baju adat oleh siswa-siswa, adanya perlombaan dan sebagainya.Adakah yang istimewa dengan bulan April dan tanggal 21? Ya, tentunya kita tidak akan pernah bisa melupakan tanggal 21 April yang diperingati sebagai Hari Kartini. Siapa yang tidak kenal dengan sosok R.A. Kartini dengan perjuangannya sebagai pelopor emansipasi wanita. Beliau adalah salah satu tokoh pahlawan Nasional di Indonesia yang memperjuangkan hak-hak wanita terutama dalam kesetaraan dengan kaum adam.
Begitu banyak cerita dan fakta yang menginspirasi dari sosok Raden Ajeng Kartini. Dikutip dari situs www.biografipahlawan.com R.A. Kartini merupakan wanita kelahiran Mayong Jepara Jawa Tengah dan lahir pada hari Senin tanggal 21 April tahun 1879 beragama islam. Pejuang emansipasi wanita ini lahir dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A. Ngasirah. Ayah beliau adalah seorang bupati Jepara. Ibunya adalah putri dari dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.
Sejarah Indonesia telah mencatat begitu gemilang dan bersinarnya karya-karya R.A. Kartini dan gerakan emansipasi yang dia motori.Namun, dibalik itu semua ada sebuah sisi spiritual dari sang pahlawan emansipasi yang patut kita ketahui, karena dari sisi spiritual ini lah yang menjadi cikal bakal serta mendobrak semangat dan pencerahan bagi Kartini dalam pergerakannya. Dikutip dari www.wartasolo.com Kartini muda memiliki sumber inspirasi kuat dari sisi spiritualnya. Kartini muda memiliki sumber kekuatan abadi yaitu Alquran sebagai bara api yang terus menyala untuk sebuah perubahan.
Raden Ajeng Kartini merupakan salah seorang murid Kiai Sholeh Darat yang bukan berasal dari kalangan santri (1879-1904). Suatu hari, Kartini yang sedang berkunjung ke rumah pamannya, mengikuti pengajian Kiai Sholeh Darat yang sedang mengupas makna Surah Al Fatihah. Kartini yang tertarik pada cara pengajian Kiai meminta agar Al Qur’an diterjemahkan ke dalam bahasa jawa karena menurut Kartini, “tidak ada gunanya membaca kitab suci yang tidak diketahui artinya”. Ide itu disambut gembira Kiai Sholeh Drajad. Meskipun dia tahu bahwa hal itu bisa membahayakannya dipenjara karena pemerintah Hindia-Belanda melarang segala bentuk penerjemahan Al-Quran. Kiai Sholeh menerjemahkannya dengan menggunakan huruf pegon atau arab gundul sehingga tak dicurigai penjajah. Kitab tafsir dan terjemahan itu diberi nama kitab Farid Ar-Rahman. Tafsir ini merupakan tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab.
Oleh kiai Sholeh Drajad kitab itu dijadikan sebagai hadiah untuk perkawinan R.A. Kartini dengan Bupati Rembang RM. Joyodiningrat. Saat Menerima kitab itu Kartini berucap, “Selama ini surah Alfatihah gelap artinya bagi saya. Saya tak mengerti sedikitpun maknanya, tetapi sejak hari ini dia menjadi terang benderang sampai kepada makna tersiratnya, sebab romo Kiai telah menerangkan ke dalam bahasa jawa yang telah saya pahami”.
Berkat terjemahan kitab Farid Ar-Rahman itu pula Kartini terpikat pada satu ayat yang jadi favoritnya yakni, “Orang-orang beriman dibimbing Allah dari gelap menuju cahaya” yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 257.Oleh Sastrawan Sanusi Pane buku kumpulan surat Kartini dalam bahasa Belanda “Door Suisternis Tot Licht” diterjemahkan menjadi “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang mengacu pada ayat favoritnya itu. Itulah salah satu surah di dalam Al-Qur’an yang menggelitik sisi spiritualnya serta menjadi Inspirasi Kartini muda dalam perjuangan nya menegakkan emansipasi wanita. (Mita Ayu Kusuma)
***Sumber Foto sapanesia.blogspot.com, bp3akb.jabarprov.go.id, biografiku.com, wartasolo.com
Komentar atas Sebuah Proses Spiritual R.A. Kartini Menjadi Pelopor Pejuang Emansipasi Wanita
Formulir Penulisan Komentar
RPJMDes Desa Srimulyo
Srimulyo Desa Terbaik Partisipasi PTSL di Yogyakarta
Siaran RRI Narasumber Teknologi Informasi Desa
Download Aplikasi Pelayanan
Kunjungi Kami di Sini
Video Mars Desa Srimulyo
Kalender
Video Profil Desa
Tautan
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- PENGUMUMAN KUA KECAMATAN PIYUNGAN
- Pesan Broadcast Puskesmas Piyungan
- Pj. Lurah & Kasi Pemerintahan : Fenomena “Mudik” di Tengah Deraan Virus Corona
- Menyusul Penyemprorotan Disinfektan Mandiri, Warga Ngelosari Bahu Membahu
- FPRB Srimulyo Dampingi Pengiriman Logistik APBN 4 Tenda Gulung
- FPRB Memantau Ada Pergerakan Tanah di Jolosutro Ketika Hujan Lebat
- Carik Srimulyo Nurjayanto, ST. : 6 Kebijakan Kilat Pemdes Hadapi Corona
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License
