Watu Amben

10 April 2017 23:32:54 WIB

Watu Amben merupakan kekayaan alam yang dikemas sedemikian rupa hingga enak untuk dinikmati. Lokasi ini sebenarnya mirip dengan bukit Hargodumilah atau sering disebut bukit bintang, dimana lokasi ini bukan sebagai tujuan utama wisata hanya sekedar sebagai tempat mampir melepas lelah. Kelebihan lokasi ini di banding dengan Bukit Bintang diantaranya memiliki udara yang lebih segar dan lebih aman karena tidak berada dipinggir jalan besar, memiliki sudut pandang yang lebih luasWatu Amben berada di salah satu puncak jajaran bukit seribu, Gunungkidul namun secara administratif masuk wilayah kabupaten Bantul yakni desa Pandeyan, Kecamatan Piyungan.

Watu Amben merupakan istilah dalam bahasa Jawa, watu berarti batu sedangkan Amben berarti balai-balai atau tempat tidur. Sesuai namanya bentuk batu yang ada memang berukuran besar dan rata seolah seperti ranjang yang rata. Batu ini persis berada ditepi jurang yang tertanam dengan kedalaman ratusan meter. Konon ini merupakan tempat petinggi Kerajaan Mataram saat melintas dan beristirahat sambil memandang kedataran dibawahnya. Sebelum banyak dikenal orang lokasi ini sering digunakan para penduduk sekitar sebagai tempat beristirahat saat mencari rumput untuk hewan ternaknya. Selain enak sebagai tempat duduk, batu yang terletak di puncak tersebut dapat leluasa memandang kebawah dengan pemandangan yang hijau membuat rasa penat menjadi hilang. Pemandangan berupa landscape kota Yogyakarta dan sekitarnya, saat cuaca cerah Anda akan memandang beberapa puncak gunung seperti Merapi, Merbabu dan Sumbing bahkan kapal terbang yang naik turun di Bandara Adisucipto bisa menjadi pemandangan yang sangat menarik. Jika Anda ingin membuat spot foto yang terbaik adalah pada waktu sore hari yakni sunset atau saat waktu malam saat cuaca cerah dengan penerangan rembulan dan bintang serta latar belakang berupa lampu penerangan yang terlihat kerlap-kerlip terhampar dibawahnya.

Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License